Inilah Fakta Konferensi Berlin 1884

Inilah Fakta Konferensi Berlin 1884

Inilah Fakta Konferensi Berlin 1884 – Saat ini banyak orang yang terus ingin mengetahui berbagai informasi mengenai konferensi berlin yang banyak di kenal orang saat ini. Antara tahun 1984 sampai dengan 1985, di Jerman dilangsungkan sebuah acara yang melibatkan negara-negara Eropa dan Amerika. Dalam acara yang kemudian disebut Konferensi Berlin tersebut, salah satu masalah utama yang dibahas adalah kolonisasi wilayah Afrika.

Negara-negara Barat itu berusaha mendiskusikan pembagian Afrika, menetapkan seperangkat aturan untuk membagi sumber daya alam secara damai di antara mereka sendiri, tapi dengan mengorbankan rakyat Afrika.

Dampak dari Konferensi Berlin sangat signifikan. Awalnya, kekuatan Eropa yang menjajah Afrika hanya sekitar 20 persen, tapi usai konferensi tersebut, penjajahan di Benua Hitam mencapai 90 persen dalam waktu singkat.

Dampaknya adalah kerugian besar bagi Afrika, baik itu dari sumber daya alam atau manusia. Berikut ini adalah fakta-fakta Konferensi Berlin yang menghancurkan Afrika.

Konferensi Berlin terjadi ketika Kekaisaran Jerman atau German Reich baru dibentuk. Jerman saat itu dipimpin oleh Kanselir Otto von Bismarck dan menjadi tuan rumah.

Terus dapatkan informasi berita terbaru dan terbaik hanya diĀ layarberitaonline.com

Dalam catatan The Latin Library, konferensi tersebut dilakukan atas permintaan Portugal dan kemudian berlangsung di Wilhemstrasse, Berlin. Pada 15 November 1884 di hari Sabtu sore, konferensi internasional dibuka oleh kanselir.

Portugal yang telah menjajah Angola dan mengklaim sebuah pulau di Mozambik, Afrika Timur, mengklaim kepemilikan atas Kongo. Tapi klaim dari ambisi kolonial itu memicu perselisihan tentang kepemilikannya dengan Inggris, Prancis, dan Jerman.

Karena itu, menurut Country Studies, Portugal mengusulkan konferensi internasional untuk menyelesaikan sengketa klaim Kongo. Dari konferensi tersebut, Kongo diserahkan kepada Belgia yang selanjutnya dieksploitasi besar-besaran.

Di sisi lain, Raja Leopold II dari Belgia sebelumnya juga mengklaim atas Kongo. Dalam catatan Khan Academy, klaim itu dilakukan karena raja yang hanya memiliki negara kecil itu iri dengan sepupunya Ratu Victoria Inggris, yang memiliki banyak wilayah jajahan.

Leopold akhirnya mengklaim wilayah besar di Afrika Tengah, dan menyebutnya “Negara Bebas Kongo.” Ia menyatakan akan mengizinkan perdagangan bebas dan juga menghapus perbudakan di sana.

Negara-negara Barat yang terlibat dalam Konferensi Berlin semuanya terdiri dari perwakilan 14 negara. Tapi mereka tidak hanya berasal dari Eropa, melainkan juga Amerika dan Asia.

Dari 14 negara tersebut, mereka adalah Monarki Austria-Hungaria, Belgia, Denmark, Prancis, Inggris, Italia, Belanda, Portugal, Rusia, Spanyol, Swedia-Norwegia, Turki Ustmani dan Amerika Serikat (AS).

Konferensi untuk membagi Afrika itu tidak memberi kesempatan satu pun perwakilan dari benua tersebut untuk hadir atau diundang. Dalam praktiknya, menurut PBS Learning Media, Prancis, Jerman, Inggris, dan Portugal adalah pemain utama.…